Ingatkan Pasanganmu Untuk Berbakti Pada Ibunya dan Ibumu

“Surga di bawah telapak kaki ibu” Peranan ibu dalam kehidupan kita tak pernah lepas dari sebuah pengorbanannya. Dari awal dalam kandungan selama 9 bulan, menyusui selama 2 tahun, masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa, bahkan setelah menikah, hingga punya anak pun kita (suami/istri) masih dalam dukungan sang ibu alias dalam kerepotan ibu dalam artian tak henti-henti meminta bantuannya dan semua itu ibu lakukan demi anaknya  (kita).

 

Pernahkah kamu mendengar istilah “Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepenggalan” memang terkadang begitu realitanya selepas si anak (istri/suami) menikah ia sibuk dengan keluarga kecilnya. Tak dapat dipungkiri karena bertambahnya tanggung jawab sehingga ibu menjadi ternomor sekiankan sehingga ibu merasa kasih anak sudah terbagi-bagi kepada pasangannya, anak-anaknya dan terakhir barulah kepadanya. Padahal yang perlu kita ingat bahwa setelah menikah dan punya anak tidak ada kasih sayang yang terbagi-bagi. kasih sayang itu tetap utuh untuk ibu dan ayah, pasangan dan anak-anak. Namun memiliki porsinya masing-masing.

 

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban setiap anak. Dan tentunya kita sendiri memahami akan hal itu hingga mengamalkannya. Namun ada juga anak yang tidak berbakti pada orang tuanya dengan dalih si ibu / bapaknya tidak mengurusinya saat ia kecil, dll. Sehingga membuat ia benci, menjauh dan melupakan orang tuanya. Sungguh miris tentunya. Nah bagaimana jika hal ini terjadi pada dirimu? Ingatlah selalu “Seburuk apapun perlakuan yang pernah kamu terima dari orang tuamu, selagi ia tidak memintamu untuk berpaling dari agamamu MAKA KAMU TETAP WAJIB BERBAKTI PADANYA” 

Bagaimana jika hal demikian terjadi pada pasanganmu? Tidak sedikit juga suami ke istri, atau istri ke suami justru malah sengaja memutus hubungan anak dan ortunya.

Sepeti halnya fenomena di masyarakat :

  • Istri : Merasa risih dengan kehadiran mertuanya atau kedekatan mertuanya ke pasangannya. Karna mertuanya sering meminta uang terus (jika si suami punya banyak adik). atau terlalu mencampuri urusan keluarganya. (jika mertua sering memberikan masukan dan terlalu cerewet soal rumah tangganya)
  • Suami : Tidak senang dengan kehadiran mertuanya karna takut dicampuri urusan keluarganya sehingga ia merasa kurang mampu untuk menjadi kepala keluarga. atau beranggapan keluarga istri hanya menghabiskan uangnya saja (jika si istri tidak bekerja).

Karna adanya prasangka-prasangka demikian sehingga berbagai cara suami / istri lakukan untuk menjauhkan si anak dari ortunya. Nah perlu kamu ketahui dan ingat bahwa kamu hanya tinggal enaknya mendapati anak orang sudah jadi orang alias sudah mapan, gagah (untuk laki-laki), sudah matang, cantik, berpendidikan (untuk perempuan) yang kamu tidak pernah tau bagaimana proses ortunya membesarkan anaknya dari bayi hingga sudah jadi seperti yang kamu nikahi.

So tak ada salahnya jika saat ini jika pasanganmu terlalu sibuk dengan dirimu dan pekerjaannya maka ingatkan ia untuk berbakti pada ibunya dan juga ibumu.

 

Berikut tim hartika.id berikan agar kamu dapat ingatkan pasanganmu untuk berbakti pada ibunya dan juga ibumu. Dengan cara:

1. T : Telpon. Tanyakan padanya bagaimana keadaan ortunya. Jika ia katakan “tidak tau..” maka anjurkan “sebaiknya telpon, karna pasti ibu sudah kangen…” minimal kamu dan pasanganmu menelpon ibumu dan mertuamu sekurang-kurangnya 1x dalam 1 bulan. Jika bisa rutin dalam tiap minggu kenapa tidak? Karna itu obat baginya.

2. I : Ingat selalu dalam do’a. Anak yang berbakti selalu mendo’akan ortunya dalam setiap do’a.

3. K : Kunjungi. Selain menelpon buat jadwal untuk mengunjungi ortumu dan mertuamu lakukan secara adil. Karna ortunya-ortumu juga, jika kamu kangen kampung halamanmu tentu ia juga. Maka jadwalkan dengan adil. Bagaimana jika mertuamu di seberang? Tentu berat ?! Jika kamu menganggap itu ortumu juga maka kamu tidak akan perhitungan soal biaya. So prioritaskan demi terobatinya rindumu pada kampung halamanmu dan pasanganmu.

4. A : Ada untuknya. Ada bisa dari hal waktu dan materi. Waktu misalnya saat ia sakit kamu ada di sampingnya merawatnya. Nah ini penting jika kamu sebagai suami saat mendapat kabar mertuamu sakit maka dengan bijaksana ijinkan istrimu untuk  merawat ortunya bukan malah tanpa action dan beranggapan itu bukan urusanmu. karna kalau bukan sekarang kapan lagi pasanganmu bisa merawat ortunya? jangan sampai ia berdosa karna tak dapat ijin darimu. Dari segi materi. kamu bisa kirimkan uang untuk ortumu dan juga mertuamu jika bisa dilakukan secara rutin per bulan kenapa tidak? karna tidak akan habis harta yang dibelanjakan untuk ortunya justru akan menjadi berlipat ganda.

 

Lakukan sebaik-baik baktimu dan pasanganmu pada ortumu dan mertuamu. kalau bukan sekarang kapan lagi? selagi mereka sehat dan ada. Sebelum adanya penyesalan yang tetinggal (otakaTikata)

One thought on “Ingatkan Pasanganmu Untuk Berbakti Pada Ibunya dan Ibumu

  1. Thank you so much for providing individuals with such a remarkable chance to discover important secrets from this website. It is often so excellent plus stuffed with a great time for me and my office co-workers to search your site more than thrice every week to find out the fresh stuff you will have. Not to mention, I’m also actually happy for the breathtaking tricks served by you. Some two areas in this article are easily the most suitable we’ve had.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *