Tips Menjadi Pendengar yang Baik Jauhi “TIKA”

Komunikasi adalah kegiatan sehari-hari yang kerap dilakukan oleh setiap orang secara pribadi maupun kelompok yang bertujuan untuk menyampaikan pesan.

 

Peranan seorang pendengar sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya komunikasi yang disampaikan oleh komunikator. Sehingga dapat terjadi komunikasi yang efektif dan adanya umpan balik antara keduanya.

 

Banyak orang yang bisa berbicara namun tak banyak orang yang mampu mendengarkan. Hal tersebut adalah sebuah realita yang terdapat dalam keseharian kita. Di mana saat berlangsungnya komunikasi antara komunikator dan pendengar hanya terjadi sesaat saja, dalam artian orang yang diajak berbicara tidak terlalu menanggapi apa yang sedang dibicarakan hanya sekedar mendengar bukan mendengarkan.

 

Pernahkah kamu merasakan saat kamu mengajak seseorang berbicara namun kamu diabaikan? Atau bahkan sebaliknya justru kamu yang mengabaikan lawan bicaramu yang sedang bercerita? Tentu tidak enak bukan jika kita diabaikan! Nah agar tidak terjadi abai dan mengabaikan dalam hubungan komunikasi  maka kamu terlebih dahulu harus menjadi pendengar yang baik yang mendengarkan bukan sekedar mendengar.

 

Untuk menjadi pendengar yang baik kamu harus menjauhi beberapa hal berikut: Tips Menjadi Pendengar yang Baik Jauhi “TIKA” : 

1. T : Terlalu sibuk mendengarkan diri sendiri. Saat lawan bicaramu sedang bercerita maka kamu tidak menanggapi apa yang diceritakannya, justru kamu lebih sibuk juga untuk menceritakan ceritamu kepadanya. Akibatnya saling mendahului seolah-olah berebut untuk harus terlebih dahulu menuntut untuk didengarkan. Seharusnya saat ia bercerita kamu berikan tanggapan terhadap ceritanya sehingga ia merasa senang karena ia didengarkan. Dan kemudian barulah kamu bercerita juga sehingga adanya stimulus-respon.

2. I : Informasi yang masuk selalu di filter. Informasi yang disampaikan oleh lawan bicaramu tidak terlalu kamu dengarkan. Kamu selalu memfilter hal-hal yang menurutmu penting bagi dirimu. Jika lawan bicaramu membicarakan satu kata yang keluar dari banyaknya kalimat dalam obrolannya, maka kamu hanya membahas satu kata itu saja tanpa membahas hal lainnya dari cerita dia.

3. K : Kurang fokus. Kamu hanya mendengar bukan mendengarkan pembicaraan dari lawan bicaramu. Hal tersebut terjadi karena pikiranmu sedang menerawang memikirkan hal lain di luar itu. Akibatnya adalah tidak adanya timbal balik karena kamu kurang fokus mendengarkan sehingga lawan bicaramu merasa tidak dihargai.

4. A : Apatis. Kamu bersikap acuh tak acuh atau masa bodoh terhadap lawan bicaramu tanpa mempedulikan apa yang ia sampaikan. Sikap apatis sebagai seorang pendengar dapat dilihat dari body language nya yang tidak menghargai baik dari gerakan tubuh, lirikan mata dan ekspresi wajah. Tentu tindakan apatis ini sungguh tidak baik karena jangankan  mendengarkan sekedar mendengar saja tidak akan dilakukan oleh si apatis ini.

 

“Sebelum kamu berharap didengarkan dengan baik maka gunakanlah terlebih dahulu dua buah telingamu untuk mendengarkan dan menjadi pendengar yang baik” (Hartika)

 

So segera terapkan tips di atas dalam menjalin hubungan komunikasi dan jauhi “TIKA”😉

 

 

 

 

One thought on “Tips Menjadi Pendengar yang Baik Jauhi “TIKA”

  1. I am glad for commenting to make you know of the magnificent discovery my cousin’s princess gained checking your blog. She picked up such a lot of pieces, including what it is like to possess an ideal coaching style to have many others without difficulty master a variety of hard to do subject matter. You undoubtedly surpassed visitors’ desires. Many thanks for coming up with these necessary, dependable, informative and easy tips about your topic to Kate.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *