“Rumahnya berantakan banget ya!”
“Lantainya ga pernah licin, selalu ada remah-remah berceceran”
“Malas banget sih kamu sampai-sampai rumah ga pernah diurusin!”
Nah pernahkah sobaTik mendengar atau mengatakan langsung ke seseorang? dan bahkan dikatakan seseorang kepada diri sendiri?😄
hal seperti itu tentu ada saja selentingan pikiran, bahkan sentilan perkataan yang kita atau bahkan orang lain lontarkan “jika melihat” dan “tidak diposisi si terhujat” dan kita cuma bisa menarik kesimpulan :
” ya gitu dech..yang namanya hidup, kita yang jalani orang lain yang berkomentar” 😄 Berpura-pura bijak agar tidak terlalu sakit hati. Padahal dalam hati dongkol setengah mati 😅
Punya anak kecil terlebih balita adalah hal yang wajar. Jika rumah sedikit bersih dan lebih banyak berantakan dalam kesehariannya.
Pemandangan yang tak pernah luput di mata ayah dan bunda tentunya si balita selalu bergerak kesana dan kemari, memindahkan perabaton rumah sesukanya, menumpahkan makanan, dan buang air sembarangan.
Nah jika bunda tak memahami kondisi di mana anak usia 1 tahun ke atas memang masa perkembangan sedang aktif-aktifnya maka yang ada hanya keluhan dalam hati “baru diberesin udah diberantakin lagi…😥” atau ayah pun ikut berkomentar “Istri di rumah aja tapi rumah ga pernah rapi..🙄” dan akhirnya terjadilah perang dunia saling. “Gara-gara kamu semua jadi begini!!” Istri menyalahkan suami karna tidak pernah mau tau urusan tetek bengek rumah. Jangankan bantuin tugas rumah tangga menggendong anak pun tidak pernah karna di mind set suami “tugas ayah hanya mencukupi nafkah” Oh No!!😶
Padahal yang seharusnya ayah dan ibu memang sudah tahu dari awal adalah membuat anak berdua dan mengurusi anak juga harus berdua. Ayah jangan sampai hanya mau enaknya saja, dan jika terjadi kesalahan atau kekurangan pada anak yang disalahkan ibunya dan mencari pembenaran ” Ibu itu madrasah pertama bagi anaknya! Dan sudah seharusnya kamu mengurusi anak.” Nah kalau ceritanya begini kan repot jika begitu😂 Memang benar tapi tidak sepenuhnya seperti itu 🤔
yuk ah.. Ayah si lelaki tangguh yang memiliki hati penuh seluruh, rumah tangga yang sakinah, mawadah dan rahmah itu butuh genggaman tangan berdua (se iya dan se kata), dan sama-sama menyingsingkan lengan baju (bekerjasama untuk rumah dan tangga) nah… lepasnya ya lelah bersama. Namun tetap terasa indah karna setiap tetes keringat ini selalu ada tekadku untuk menua bersamamu😍😇
Cakep..kalau sudah begitu maka sesusah-susah bagaimana pun ya tetap terasa senang aja. Ibu pun siap punya anak setahun sekali karna memiliki suami yang care dalam segala hal (rekening care dan per-anakan juga care ) 😍 jadi tidak hanya membatin sendiri “boro-boro membantu pekerjaan rumah, kecukupan di rumah aja tidak terpenuhi”😎 nah loh kalau sudah begini bagaimana coba tidak marah melulu istri hingga anakmu jadi sasarannya bapak😂
Terlepas dari semuanya terkadang omongan orang luar lah yang menyulut alias memperkeruh keadaan seperti penjelasan di atas 😅 terlebih bunda orang yang perfect maunya rumah harus rapi dan bersih terus, namun tidak sesuai dengan kenyataan dan yang turun tangan hanya bunda saja..nah kan lelah Hayati dan lama-lama bisa stres 😥 jika dihayati memang benar “capek tau harus menghadapi kenyataan yang berbanding terbalik dengan ekspektasi kita setiap hari” 😂sebut saja ini curcolannya emak-emak😎
Namun jangan sampai ini terjadi dan terulang, kan kasihan sobaTik dan 7 turunan bakal merasakan hal yang sama🤔 yuk chek tips dari tim hartika.id berikut : 😉
Tips Agar Tidak Stres Melihat Rumah Berantakan :
1.T : Terapi diri : Saat kenyataan tidak sesuai ekspektasi tugas bunda pertama sekali adalah lakukan terapi diri singkat (ingat jangan kelamaan ntar anaknya keburu nangis😅) dengan cara ambil posisi ternyaman PW, tutup mata, tarik nafas dalam-dalam, dan bayangkan bahwa kecintaan penuh bunda kepada anak bunda tersebut, dan ingat di luar sana banyak orang yang menginginkan buah hati namun belum dikarunia juga. Maka bersyukurlah selalu.
2. I : Ingat satu hal “ini akan jadi kenangan saat ia dewasa” Kalau bukan sekarang kapan lagi? Karna saat ia beranjak menjadi ABG maka ia pun sudah jarang di rumah,sudah sibuk dengan dunianya. Maka nikmatilah saat-saat masa emasnya dan temani ia dengan penuh cinta, sabar dan ikhlas 🤗
3. K : Komunikasikan dengan pasangan: Terkadang lelaki banyak yang tidak tau kerepotan di rumah terlebih jika istrinya ibu rumah tangga. Nah disini bunda perlu mengkomunikasikan keadaan tumbuh kembang anak, pergerakan aktifnya saat ini, dan beri pengertian kepada ayah mengenai kondisi rumah dan tidak ada salahnya untuk berbagi tugas bukan?!
4. A : Abaikan kata-kata yang menuntut! : Hidup dengan kata-kata orang atau hidup dengan bayang-bayang keinginan diri dimana berada jauh dari batas diri sungguh sangat menyiksa diri sendiri😥 jadi STOP dengan semua itu JUST FOCUS terhadap apa yang ada di depan mata dan lakukan semampu bunda😉
Nah..begitu bukan sobaTik? Jadi pada intinya “Bersihkan terlebih dahulu, dan berikan ruang berkreatifitas pada anak sepenuhnya agar ia tumbuh menjadi anak yang aktif. Lalu bersihkan kemudian. So seberisik apapun perkataan di luar sana “I don’t care” karna kita lah yang lebih tau bagaimana sikonnya” 😄
Thanks for ones marvelous posting! I truly enjoyed reading it, you can be a great author.I will make sure to bookmark your
blog and will often come back sometime soon. I want to encourage
one to continue your great job, have a nice afternoon!
Visit my site; манивео мфо
A lot of thanks for your entire efforts on this web site. Gloria really loves engaging in research and it is easy to understand why. Many of us know all relating to the powerful mode you produce important secrets on this blog and even inspire response from other individuals on that issue then our favorite princess is truly studying a great deal. Take pleasure in the remaining portion of the year. You have been doing a fantastic job.