Hari Ayah?! Karena Ayah Juga Harus Diapresiasi

Sejarah Hari Ayah

“Hari Ayah” seolah merupakan permintaan yang tak mau kalah dari adanya hari ibu. Kenapa tidak?! Karena ibu dan ayah sama-sama berperan penting dalam keluarga.

Seperti halnya dikutip dari kemendikbud.go.id yang menjelaskan sejarah adanya hari ayah : Hari Ayah merupakan sebuah ide yang berawal dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2014 yang saat itu mengadakan peringatan hari ibu di Solo. Dengan cara mengadakan sayembara menulis surat untuk ibu. Acara tersebut disambut antusias oleh perserta. Sehingga menanyakan kapan peringatan yang sama untuk ayah digelar. Hingga pada tanggal 12 November PPIP menggelar deklarasi hari ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal tersebut sebagai peringatan hari ayah nasional.

 

Surga di Telapak Kaki Ibu, namun bukan berarti menomor duakan ayah

Memang sejatinya surga berada di telapak kaki ibu. Ibu yang mengandung selama 9 bulan, melahirkan anaknya hingga mempertaruhkan nyawa, serta menyusui selama 2 tahun normalnya. Itu semua tidaklah mudah. Dan memang ayah pun tidak akan pernah bisa menggantikan peran itu.

Namun bukan berarti menomor duakan ayah. Terlebih jika ayah kerap tidak terlihat peran nyatanya dalam keluarga: 

Ayah yang seharusnya menjadi tulang punggung dalam keluarga telah digantikan perannya oleh ibu. Bisa jadi dikarenakan kondisi kesehatan ayah yang tidak memungkinkan / rejeki untuk keluarga dititipkan ke ibu sehingga ibu yang lebih berperan mencari nafkah dan ayah mengurus rumah / memiliki ayah dengan tipe pemalas dikarenakan tau ada harta warisan dari keluarga besar atau melihat pemasukan dari istri lebih besar jadinya tidak giat dalam mencari nafkah.

Ayah yang tidak pernah hadir di momen penting anak, dan tidak pernah mengungkapkan kasih sayang secara langsung. Kerap seorang anak merasa ayahnya tidak pernah perhatian, jarang ada saat dibutuhkan, dan tidak pernah mengungkapkan kasih sayang secara langsung. Hal itulah yang membuat anak jauh dari ayahnya. Alasan dari itu adalah karena ayah terlalu sibuk di luar sana. Membanting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Dan ia tidak pernah mengungkapkan kasih sayang secara langsung karena sifat laki-laki memang berbeda dengan perempuan. Yang tidak mudah baginya untuk mengungkapkan dalam bentuk kata-kata namun lebih dalam wujud nyata.

 

Sudah sejauh mana bakti kita kepada Ayah dari anak kita, dan ayah kita sendiri?!

Adanya hari ayah mengingatkan kembali kepada kita sebagai seorang perempuan yang memiliki anak, sudah sejauh manakah bakti serta cinta kita kepada ayah dari anak-anak kita? Meskipun menurut kita sebagai istri ayah dari anak kita tidak pernah memberikan tanggung jawabnya kepada keluarga.

Dan sebagai anak sudahkah kita berbakti kepada ayah kita sampai usianya menua saat ini? Meskipun kita sebagai anak tidak pernah merasakan perhatian serta kasih sayang dari ayah.

 

Ketahuilah bahwa bagaimanapun tidak bertanggungjawabnya, atau tidak pernah perhatian terhadap istri dan anak-anaknya seorang ayah dari anak kita atau ayah kita sendiri. Kamu harus tentang kebenaran seorang ayah berikut ini:

 

4 Hal yang harus Kamu Ketahui Tentang Ayah:

 

1. T : Tanggung jawab

Tanggung jawab penuh dalam keluarga pertama kali diemban oleh seorang ayah. Terkait dalam pemenuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam artian memberikan penghidupan yang layak untuk keluarga. Jika ia jarang di rumah bisa jadi ia sibuk di luar sana untuk membanting tulang demi keluarga.

 

2. I : Inisiatif

Ayah itu memiliki inisiatif. Terkait hal-hal besar dan kecil sekalipun. Inisiatif dalam artian berpikir bagaimana caranya sesuatu yang tidak ada, bisa diadakan. Sesuatu yang kurang, bisa tercukupi. Dan untuk mendapatkan penghidupan yang layak itu tidaklah mudah. Itulah mengapa seorang ayah kadang sering terlihat melamun, dan tidak banyak bicara. Karena banyak hal yang ia pikirkan dan harus ia cari solusinya. Terkadang ia tidak mau membagi kesusahannya pada anak dan istrinya.

 

3. K : Kasih sayang (tersembunyi)

Antara ayah dan ibu salah satu perbedaannya adalah dalam hal pengungkapan kasih sayang. Tidak mudah bagi seorang ayah untuk mengatakan rasa sayang dan cinta kepada anak dan istrinya dalam bentuk kata-kata secara langsung. Ia lebih membuktikan dalam tindakan nyata kerja kerasnya.

 

4. A : Aman

Kehadiran ayah memberikan rasa aman terhadap keluarganya. Baik dari ancaman orang jahat, kelaparan, binatang buas , dan bisa jadi dari makhluk tak terlihat. Adanya ayah di samping kekuarga memberikan kekuatan tersendiri bagi istri dan anaknya.

 

Nah dari penjelasan tentang ayah di atas apakah kita sudah merasakan adanya 4 hal tersebut pada ayah dari anak kita, atau ayah kita sendiri? Mungkin saja sudah tapi kita sendiri jarang merasakannya dan menganggap hal itu biasa saja. Bisa jadi karena kita terlalu membandingkan dengan ayah lainnya.

Atau kamu sebagai seorang ayah memang merasa tidak memiliki 4 hal di atas. Dan itulah sebabnya istri dan anakmu merasa jauh darimu. Padahal sejatinya semua itu harus ada pada dirinu tapi kamu terlalu egois dan masih merasa bujangan. Sehingga tidak pernah memikirkan anak dan istri.

 

Yuk di momen hari ayah ini jadilah ayah terbaik untuk anakmu dan untuk istri dari anakmu. Sehingga bisa saling mengapresiasi keberadaan dan status masing-masing.

 

 

 

 

2 thoughts on “Hari Ayah?! Karena Ayah Juga Harus Diapresiasi

  1. My husband and i have been really joyful that Jordan managed to deal with his survey with the ideas he gained when using the web page. It is now and again perplexing just to be giving out key points that many other people could have been making money from. We really remember we have got the blog owner to give thanks to for this. All of the illustrations you made, the straightforward web site menu, the friendships your site make it possible to foster – it is everything superb, and it’s really letting our son and our family believe that this matter is exciting, which is certainly extremely important. Thanks for all the pieces!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *