Era digital saat ini dunia se akan-akan dalam genggaman kita. Kenapa tidak karena apapun bisa kita ketahui tanpa batas waktu. Mulai dari hal terkini, terdahulu, hingga hal tabu sekalipun. Semua bisa di searching di media sosial. Tentunya dengan kekuatan jaringan internet dan didorong rasa penasaran yang ada pada kita.
Salah satu efek dari adanya media sosial saat ini adalah kehidupan pribadi sudah menjadi kehidupan sosial alias konsumsi publik. Apa, di mana, kapan, bagaimana dan dengan siapa. Saat media sosial pengunggah dengan follower adanya hubungan pertemanan maka bisa diketahui jika si pengunggah update di sosial media miliknya.
Hal ini bisa jadi penting atau tidak penting terkait maksud dan tujuan si pengunggah apakah sebagai informasi, motivasi atau hanya sekedar pamer belaka. Dan satu hal yang pasti saat pengunggah memberi tahu di sosial media miliknya dalam bentuk tersirat atau terang-terangan sudah merupakan tindakan pamer. Bertujuan agar si follower tahu. Dan semua kembali pada si follower bagaimana cara ia menanggapi postingan yang ada.
Follower tentunya bukan saja milik kalangan selebritis saja. Bisa jadi kita dengan orang-orang di sekitar kita yang berteman satu sama lain di media sosial. Maka apapun yang kita posting dan diketahui oleh follower atau teman di media sosial kita maka itu sudah menjadi rahasia umum.
Nah tentunya kita sendiri saat memiliki sosial media baik sebagai pengunggah memiliki maksud dan tujuan tersendiri dalam hal postingan kita. Dan begitu juga bagi si follower memiliki kesan tersendiri pula terhadap postingan pengunggah.
Dalam hal ini tim hartika.id rangkum tipe follower terkait postingan di sosial media si pengunggah. Nah kita sebagai follower termasuk yang mana sih?
“4 Tipe Follower Terhadap Postingan Media Sosial Pengunggah”
1. T : Terpesona
Follower tipe pertama saat melihat postingan di medsos akan merasa terpesona. Bisa dari kekaguman terhadap yang dilihat dari postingan berupa foto, tulisan atau video terkait diri si pengunggah. Karena terpesona maka menjadikan ia termotivasi atau tergerak untuk menjadi seperti si pengunggah.
Contohnya : Mengikuti kebiasaan yang kerap diposting pengunggah. Dan merasa menjadi layaknya si pengunggah.
2. I : Intimidasi dan Iri
Intimidasi atau menakut-nakuti. Hal ini biasanya terjadi pada follower yang merasa tidak senang melihat kesenangan pengunggah. Dikarenakan iri melihat kesenangan orang lain. Ia melakukan berbagai cara agar si pengunggah merasa tidak nyaman dan bisa jadi merasa bersalah dengan apa yang telah pengunggah lakukan.
Contohnya:
Saat pengunggah memposting foto jalan-jalan, atau foto makanan di sebuah resto, atau memamerkan apa yang dimiliki. Maka si follower bisa melakukan 2 hal. Pertama mengomentari postingan secara langsung kepada si pengunggah dengan tujuan untuk menyindir “Enak nih..jalan-jalan terus, orang lain pada kesusahan loh dimasa pandemi ini!”
Atau kedua mengomentari secara tersembunyi dengan mengupdate status dan mencari quote yang ada “kehidupan itu seperti halnya roda. Berputar kadang du atas dan kadanh di bawah. Jadi bagi kamu yang sedang dia atas jangan sombong!”
3 K : Kepo
Knowing Every Particular Object alias KEPO. Artinya serba ingin tahu. Dalam hal ini si follower tak luput setiap hari bahkan menit ke detik untuk selalu ingin tahu dan mencari tahu apa yang dilakukan si pengunggah. Kepo bisa jadi karena ia terpesona atau bisa jadi intimidasi dan iri. Jadi berusaha untuk mencari tahu aktivitas si pengunggah.
Contohnya : Selalu update mengenai keadaan dan keberadaan si pengunggah karena ia mencari tahu lewat sosial media pengunggah. Bisa jadi dari status yang memang muncul dengan sendiri di layar sosial media miliknya atau bahjan ia mencari tau sendiri alias stalking.
4. A : Acuh tak acuh
Acuh tak acuh merupakan sikap masa bodoh terhadap apa yang terjadi pada si pengunggah. Baik berupa update an yang terlihat pada sosial medianya atau bisa jadi secara langsung pengunggah beri tahu padanya. Dalam hal ini si follower bisa memiliki dua pandangan terhadap postingan si pengunggah. Pertama menganggap si pengunggah biasa saja sehingga tidak menarik untuk dicari tahu. Dan kedua hanya sekedar melihat postingan yang sedang update pada pengunggah karena si follower iseng atau sedang tidak ada kesibukan.
Terkait 4 tipe follower di atas dan berdasarkan tujuan pengunggah sebenarnya apa yang tentunya tidak diketahui follower. Terlepas dari apapun itu tidak ada salahnya kita sebagai follower ikut merasakan apa yang dirasakan pengunggah. Bukan malah merasakan sebaliknya alias berburuk sangka dan menganggap setiap postingan yang ada adalah norak, pamer dan sombong. Nah jika itu yang kamu rasakan siapa yang rugi? Dari pada membuang energi dan merusak hati setiap kali ada postingan maka unfollow saja. Ya kan?