Belajar tulus Dalam Hujan dan Dari Hujan

Catatan 365#3

3 Januari 2024,

Dear hujan,

Sepanjang hari ini hati terasa ikut beku. Efek kehadiran dirimu sedari dini hari. Jadilah merubah mood “berkecamuk.”

Ibarat terik di siang bolong dan mau tamasya ke pantai. Namun dikarenakan semesta tak mendukung jadilah petir di siang bolong dan tetiba hujan deras 😂 semua batal. nah lo ga sedia payung sebelum hujan kan? Salah siapa??

 

Yup..begitulah halnya sebuah analogi hidup dan kehidupan.

“Tidak semua hal yang kita mau bisa didapatkan dengan mudah. Dan dibalik kemudahan ada yang harus dikorbankan. Namun terkadang kita lupa, hati yang tuluslah membuat pengorbanan itu menjadi berarti meskipun ia tak pernah diberi arti khusus.”

Berbicara tentang pengorbanan dan ketulusan, sama halnya dengan kehadiran hujan sepanjang hari. Dapat dipastikan daerah yang lama tak kunjung hujan. Saat hadirnya hujan sepanjang hari maka orang-orang akan menyambut hujan dengan suka cita.

Namun beda halnya ketika dalam beberapa hari hujan selalu datang sepanjang hari. Kehadirannya pun menjadi umpatan, duka cita, dan beban. Lantas apakah esoknya hujan akan datang kembali setelah kehadirannya tidak dihargai? Mari kita lihat prakiraan cuaca🤭

 

Belajar tulus Dalam hujan :

Saat hujan di pagi hari sementara kita hendak melakukan aktifitas di luar rumah. Efeknya sedikit merasa tidak nyaman di tengah keberadaan hujan. Hingga merubah mood dan menjadi berantakan semuanya. Dalam hal ini kita perlu belajar arti sebuah kata tulus dalam hujan. Rubah mindset dan pikirkan hal-hal yang baik mengenai hadirnya hujan. Karena “kamu adalah apa yang kamu pikirkan” ketika kamu berpikir sesuatu yang buruk, menyusahkan, dll maka itu yang akan kamu dapatkan.

Nah jadi saat hujan datang sehingga mengganggu aktifitasmu, rubahlah mindset tentang hujan. Dan sertakan setiap aktifitas yang kamu lakukan saat itu hanya mengharap ridho-Nya niscaya sederas apapun hujan dan halangan menghadang akan terasa mudah kaki melangkah.

 

Dan belajar tulus dari hujan:

Di atas telah diceritakan mengenai hujan yang tak diharapkan kehadirannya karena hadirnya berturut-turut. Namun karena sebuah nilai ketulusan yang ia berikan dengan membawa manfaat bagi seluruh alam ia tetap datang kembali. Meski terkadang hadirnya diharapkan hanya karena dibutuhkan.

Sama halnya dalam hidup. Saat kita merasa paling berkorban namun ketika melihat kenapa dia tidak membalas pengorbananku? Maka kekecewaan akan datang sehingga membuat berat semua langkah kita. Hingga hujan pun menjadi penyebab masalah utama.

 

Lantas apa yang sudah kamu korbankan dalam 1 hari ini? Terlepas kamu diberi arti atau tidak. Karena sejatinya hidup adalah pengorbanan hingga akhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *