Tips Ketika Timbul Penyesalan Dalam Pernikahan

Menikah” adalah impian bagi setiap orang. Memiliki pasangan idaman dan menjalaninya bersama dengan penuh bahagia. Memiliki pasangan tanpa cacat (perfect) dan kehidupan berjalan mulus sesuai harapan. Begitupun bayangan pernikahan bagi seorang jomblo yang melihat pasangan lain dalam sebuah potret sehingga membuat ia ingin segera menikah. “Ah..rasanya kehidupan mereka sangat bahagia, jadi iri deh”🤯

 

Berbeda halnya dengan mereka yang saat ini telah memiliki pasangan (suami/istri) dan tengah mengalami masalah sebut saja “pertengkaran.” Entah itu dalam kurun waktu yang lama, sebentar, atau setiap saat. Merasa bahwa menikah itu adalah sebuah langkah yang salah. Dan menyesali akan adanya pernikahan dalam hidupnya.“Kalau tau begini, mending saya pilih tidak menikah dengannya.”🤒

 

Pertengkaran dalam sebuah pernikahan adalah hal yang wajar. Karena dua manusia yang berbeda jenis kelamin, keturunan, passion, dll. Disatukan dalam sebuah ikatan dan dihadapkan dengan berbagai persoalan. Tentunya memiliki cara pandang tersendiri dalam menyikapinya berdasarkan dari pengalaman dan latar belakangnya. Dan ketika adanya perbedaan suami/istri tidak boleh saling bersikeras terhadap pendapatnya. Karena disanalah terjadinya konflik jika kedua-duanya tidak ada yang mau mengalah, dan tidak mau saling mendengarkan.

 

Efek dari tidak adanya rasa saling (mengalah dan mendengarkan) maka sudah barang tentu pertengkaran akan terjadi setiap saat dan bahkan berkepanjangan. Sehingga menyimpulkan bahwa “salah memilih pasangan” lalu timbul pertanyaan kenapa sebelum memutuskan untuk menikah kamu tidak benar-benar memilih pasangan?! Toh kamu yang akan menjalankan kehidupan bukan? Sehingga tidak timbul penyesalan dengan beralasankan salah pilih.

 

Nah untuk kamu yang telah memiliki pasangan (suami / istri) apa alasanmu dulu ketika sebelum menikah memilih si dia sebagai pasangan halalmu ? Pasti setiap kita memiliki alasan kuat tersendiri sehingga memutuskan dia sebagai pendamping hidup kita. Tak dipungkiri tentunya mengutamakan BIBIT, BEBET, dan BOBOT bukan?! Meskipun di luar itu ada alasan kuat lainnya yang membuat kamu menjatuhkan pilihan dan merelakan hidupmu untuknya.

 

Memang harus ada alasan kuat kita untuk mau dan memilihnya, karena menikah itu tidak hanya sekedar ijab dan kabul lalu selesai. Namun ada banyak tantangan serta rintangan yang akan menghadang laju biduk rumah tanggamu. Banyak hal yang harus dipertanggungjawabkan, diperjuangkan dan dipertahankan bersama pasangan. Sehingga mengharuskan kamu dan pasanganmu saling menggenggam tangan erat untuk menjalaninya.

 

Menjalani sebuah pernikahan dalam rumah tangga tidak ada yang benar-benar cocok, yang ada hanya mencoba mencocokkan-cocokkan. Dalam artian saling memahami, dan menerima. Tidak ada yang tidak pernah bertengkar, pasti saja ada pertengkaran. Namun bisa meredamnya dan saling memaafkan dan baikan kembali. Karena jika kita tidak bisa untuk mengatasinya dan bahkan dalam sebuah penyesalan berkepanjangan maka diri sendiri dan keluarga juga yang rugi bukan?

 

Nah jika timbul penyesalan dalam pernikahanmu saat ini dan sebelum memutuskan untuk mengakhirinya. Maka berpikir ulanglah terlebih dahulu bahwasanya segala sesuatu yang diputuskan dalam kondisi berkonflik tidak akan mendapatkan keputusan yang tepat.  “Saat nasi telah menjadi bubur. Maka buatlah menjadi bubur yang istimewa.”

Berikut tim hartika.id berikan tips ketika timbul penyesalan dalam pernikahan:

 

Tips Ketika Timbul Penyesalan Dalam Pernikahan:

 

1. T : Tundukkan pandangan

Tahukah kamu bahwasanya ketika kita terlalu banyak membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain (terlebih berada di atas kita) atau mencari tahu tentang kehidupan orang lain (kepo) atau ikut campur urusan orang lain. Maka dapat dipastikan kehidupan kita tidak begitu menarik, biasa saja dan bahkan kita merasa jauh dari sempurna. Sehingga kurangnya rasa syukur terhadap kehidupan kita sendiri. Dan menganggap Maha pencipta tidak adil. Itulah kenapa kita sering diingatkan untuk menundukkan pandangan. Agar tidak tergoda dengan hal-hal yang bukan milik kita (pasangan orang lain, harta, dan tahta) Sehingga tidak menimbulkan penyesalan dalam pernikahan.

 

2. I : Introspeksi diri

“No body is perfect” begitupun dengan dirimu pasti banyak kekurangannya juga bukan?! So saat kamu menemukan ketidakcocokan dengan pasanganmu maka segeralah introspeksi diri sendiri terlebih dulu bukan malah mencari pembenaran dan menyalahkan pasangan. Karena biasanya kesalahan timbul dari diri kita sendiri. Prinsipnya adalah perlakukanlah pasanganmu  sebagaimana kamu ingin diperlakukan.

 

3. K : Komunikasikan dengan pasangan

Saat kamu sudah introspeksi diri sendiri namun kamu rasa sudah membenahi kesalahan yang ada pada dirimu, maka segeralah komunikasikan dengan baik kepada pasangan. Bisa jadi pasangan kita kurang peka terhadap apa yang selama ini mengganjal dalam pikiran dan sikapnya terhadap kita. Karena sekecil atau seberat apapun konflik yang ada dapat diselesaikan dengan mengkomunikasikannya bersama. 

 

4. A : Atur strategi 

segala sesuatu butuh evaluasi agar menemukan solusi dalam permasalahan yang ada. Saat ke tiga tips di atas telah diterapkan maka aturlah strategi. Apa yang salah, dan apa yang harus diperbaiki, dan dilakukan bersama. Agar kedepannya dapat berjalan sesuai yang diharapkan bersama sehingga tidak menimbulkan penyesalan dalam pernikahan.

 

“Saat timbul penyesalan dalam pernikahanmu, maka ingatlah dulu alasan terkuatmu untuk memilihnya”#otakaTIKAta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *