Tinggal kenangan?
“MINYAK GORENG” Kehadirannya saat ini dengan kondisi seperti yang dulu. Dari segi harga masuk akal dan jumlah yang banyak sangat dinantikan dan dirindukan oleh masyarakat Indonesia khususnya bagi kaum emak-emak. Kenapa tidak? ibarat sayur tanpa garam rasanya akan jadi hambar. Pun begitu halnya dengan semua masakan tanpa minyak. Dapat dibayangkan seperti apa rasanya penerimaan lidah kita jika terbiasa menggunakan banyak minyak goreng. Tentu semua berasa tawar dan tanpa variasi masakan.
Penyebab langka dan mahal
Beberapa bulan ini tepatnya dipenghujung tahun 2021. Permintaan minyak goreng kemasan tidak terpenuhi dikarenakan keterbatasan jumlah yang ada dipasaran sangat minim sekali sehingga membuat harganya meningkat drastis. Semua kenaikan harga tidak terpatok kepada merk lagi. Dari merk yang biasa saja sampai merk ternama mengalami kenaikan. Bahkan merk yang tidak pernah ada dipasaran pun ikut bermunculan menggantikan ketiadaan merk minyak yang biasanya. Pun begitu untuk minyak goreng curah mengalami kenaikan.
Usut punya usut penyebab minyak goreng langka dan mahal dikutip dari kompas.com (20/2/22) menurut Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira penyebabnya adalah :
1. Suplai penggunaan CPO untuk pangan khususnya pada minyak goreng terbatas.
2. Kebingungan dari sisi retailer dalam mematokan harga pasaran.
3. Pemerintah terlambat mengantisipasi. Hal ini dipicu oleh ketidaksiapan pemerintah karena harga CPO di level Internasional masih mengalami kenaikan. Dan pemenuhan pasokan di dalam negeri masih terbatas.
4. Penimbunan minyak goreng. Baik dilakukan oleh pemilik usaha maupun pembeli eceran yang membeli dengan jumlah banyak.
Dengan adanya 4 penyebab kelangkaan dan mahalnya minyak goreng tentunya kaum emak sebagai garda terdepan yang bertanggungjawab penuh dalam pemenuhan sumatra bagian tengah keluarga alias perut tidak boleh tinggal diam. Dan amit-amit sampai melakukan hal yang merugikan keluarga sendiri. Contohnya : “Mogok masak karena minyak mahal” belum lagi ditambah saat ini tidak adanya tahu dan tempe dipasaran. Lengkap sudah penderitaan and say Good bye..😅
Kecewa boleh dengan keadaan yang ada dipasaran saat ini. Namun jangan sampai merugikan diri sendiri dan keluarga. Mogok masak, berarti tidak masak. Dan boleh saja asalkan keluarga tetap makan. Jadi mau tidak mau beli jadi. Kalau dalam serumah ada lebih dari 3 orang apakah Siap untuk mengeluarkan budget yang lebih?! Karena memasak sendiri di rumah jauh lebih hemat dibandingkan dengan beli jadi jika punya keluarga besar. Maka renungkan itu😂
Nah daripada memendam kekecewaan berlarut dan merugikan keluarga. Yuk intip tips dari TIKA berikut ini:
“Tips Dapur Tetap Ngebul Saat Harga Minyak Naik Dan Langka”
1. T : Tau kondisi keuangan
Langkah pertama yang dilakukan saat harga minyak naik dan langka dipasaran adalah tau kondisi keuangan. Kenapa demikian? Karena jika kita tau bahwa kondisi keuangan kita aman-aman saja dan ada peningkatan tidak ada salahnya beralih ke minyak zaitun yang tersedia dipasaran. Disamping jumlahnya yang tidak mengalami kelangkaan minyak zaitun dikenal dengan minyak sehat. Namun harganya jauh lebih mahal dibandingkan minyak goreng yang biasanya.
So jika keuangan kita aman dan ada peningkatan tak ada salahnya beralih ke minyak zaitun. Yang lebih ramah dalam jumlahnya dan baik untuk kesehatan.
2. I : Inisiatif
Tidak semua masakan rumahan yang harus menggunakan minyak goreng. Pada momen kelangkaan dan mahalnya minyak goreng inilah para emak harus memutar otak untuk mencari variasi masakan tanpa menggunakan minyak goreng atau hanya sedikit minyak (tumis). Hal ini bisa dilakukan lewat googling menu masakan, bertanya ke teman, dll.
3. K : Komunikasikan kepada anggota keluarga
Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng penting sekali untuk dikomunikasikan kepada anggota keluarga. Siapa tau tadinya emak di rumah memang menu sehari-harinya dan favorit keluarga tidak lepas dari aneka masakan yg digoreng. Akan jadi aneh tentunya jika mengalami perubahan drastis yang ada. Daripada komplen dan mencari masakan orang lain ada baiknya beritahu terlebih dahulu.
4. A : Adaptif
Sebaik-baik sikap yang diambil saat adanya perubahan adalah adaptif atau mampu beradaptasi dg keadaan. Dalam artian kita siap menghadapi keadaan bagaimanapun bertolak belakangnya dengan kita namun kita memiliki cara terbaik yang harus kita lakukan.
So untuk kondisi saat ini para emak siap putar otak untuk memvariasikan menunya tanpa atau sedikit minyak goreng namun rasanya tetap enak dan disukai keluarga. Karena seenak apapun masakan di luar sana masakan para emak di rumah tetap jauh lebih enak, sehat dan hemat karena dimasak pakai hati, dan kompor juga pastinya😄
I wanted to create you this tiny remark just to give many thanks as before over the wonderful things you’ve documented in this case. This has been so strangely generous with you to supply unreservedly just what many people could possibly have made available as an e book in making some profit on their own, mostly considering the fact that you could possibly have tried it in case you decided. These concepts as well acted to provide a fantastic way to realize that other people have a similar interest similar to my personal own to know many more with respect to this issue. I’m certain there are some more enjoyable periods up front for folks who see your site.