Empat Tips Menuju Ramadhan Lebih Baik

Bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Gegap gempita bulan yang penuh berkah sudah terlihat dari sebulan menjelang Ramadhan.  Apalagi kalau bukan identik dengan aneka sirup, korma, dan makanan kaleng yang berjejer rapi disetiap toko, swalayan, dan supermarket. Tak ketinggalan pula menarik mata berbagai perlengkapan busana. Aneka gamis, baju koko, mukenah, dan jilbab yang sudah pasti jadi primadona para pembeli di bulan penuh ampunan. lebih tepatnya ketika televisi di rumahmu sudah diramaikan oleh iklan sirup maka pertanda Ramadhan akan segera tiba. Ditambah lagi banyaknya pedagang kaki lima disepanjang jalan menjajakan timun suri, blewah, dan sejenisnya. Duh rasanya tegukan manis  dari segarnya minuman tersebut sudah sampai di kerongkongan untuk melepas dahaga.

 

Menyambut bulan suci Ramadhan tentunya setiap orang mempersiapkannya dengan baik. Dan memiliki cara serta tradisi masing-masing. Mulai dari persiapan lahir (terlihat) dan batin (tidak terlihat.) Hal ini sudah menjadi habit dari tahun ke tahun. Bukan kah begitu? Nah berikut Empat Tips Dari TIKA Menuju Ramdhan Lebih Baik terkait persiapan lahir dan batin :

 

Empat Tips Menuju Ramadhan Lebih Baik

1. T : Tepat

Tepat artinya tidak kurang dan tidak lebih. Sesuai sasaran tujuan dan maksud. Dalam hal ini untuk menuju Ramadhan lebih baik hendaknya setiap kita melakukan Tepat waktu dan tepat guna. Jangan sampai mengkambinghitamkan “puasa” (ga apa-apa solatnya ntar aja, istirahat dulu aja kan lagi puasa / ga usah banyak ngomong, apalagi ngaji siang-siang nanti haus / banyakin makannya tadi kan habis puasa / ga mau makan sahur seadanya, kan mau puasa jadi harus banyak dan pilih makanan kesukaan biar sahurnya semangat)

  • Tepat Waktu : Setiap kita masing-masing memiliki waktu 24 jam. Selama bulan Ramadhan pergunakanlah waktu dengan baik. Tingkatkan disiplin. Jangan sampai 1 bulan ini sia-sia belaka. Tepat waktu dalam menjalankan solat 5 waktu, tepat waktu ketika berangkat kerja, dan tepat waktu saat sahur dan berbuka. Ingat jangan mengkambinghitamkan “puasa” Sehingga memiliki dalil “tidak apa-apa ntaran aja kan lagi puasa” hingga akhirnya keistimewaan di bulan penuh berkah yang dilipatgandakan setiap perbuatan baik tidak dapat diperoleh.

 

  • Tepat guna : Dalam hal ini tepat guna berarti setiap kita hendaknya dapat memilih sesuatu yang lebih efisien, sesuai manfaat, dan tidak mubajir. Tepat guna dalam membeli perlengkapan dan keperluan selama Ramadhan (pakaian, perabotan rumah, dan kebutuhan pokok.) Jangan sampai mengkambinghitamkan “puasa” sehingga meneruskan habit semua harus serba baru, dan serba banyak. Apalagi saat THR sudah turun maka menjadi gelap mata.

 

2. I : Ikut

Ingat bulan Ramdhan itu hanya 30 hari. Berputar selama 24 jam, 60 menit, dan 6o detik. Jangan sampai sia-sia belaka. ada baiknya kita Ikut berperan aktif meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Hidupkan malam-malam Ramadhan dengan perbanyak membaca al-qur’an, terlibat dalam kegiatan menyantuni anak yatim, dan mensyiarkan kebaikan. Karena sebaik-baik kita adalah yang bermanfaat untuk sesama. Dan mulailah berlomba-lomba dalam kebaikan, dibalik berlomba-lombanya kita dalam mempersiapkan makanan dan pakaian demi terlihat wah.

 

3. K : Kontrol

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Yahya bin Ayyub, Qutaibah, dan Ibnu Hajar. Mereka meriwayatkannya dari Ismail bin Ja‘far, dari Abu Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah dari Baginda Nabi SAW.

Apabila bulan Ramadan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.

Namun timbul pertanyaan ” Katanya setan dibelenggu, namun kenapa masih ada saja orang yang berbuat maksiat dalam bulan puasa??”

Pengertian setan dibelenggu dalam hadits tersebut tidak dapat dimaknai sepenuhnya secara harfiah. Mayoritas ulama hadits bahkan menafsirkannya secara kiasan. Artinya, setan terbelenggu dan terbatasi ruang geraknya oleh orang-orang yang berpuasa dengan senantiasa memenuhi syarat, rukun, dan adabnya. Pada saat yang sama, Allah memelihara mereka dari perbuatan tercela.

 

Maka dari itu selama bulan Ramadhan kita kontrol panca indera kita. Berusaha untuk menjauhi kebiasaan buruk, menjauhi manusia setan, dan mengendalikan nafsu yang kerap ditumpangi setan jin dalam menyesatkan manusia. Jangan lupa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Agar kita dapat menjalankan bulan suci Ramadhan dengan baik dan diterima amalan kita.

 

4. A : Antusias

Sambut dan jalankan Ramadhan dengan penuh antusias (semangat) ingat sekali lagi jangan sampai mengkambinghitamkan “puasa.” Hindari kata-kata “malas ah / lagi lemes / bisa nanti kan.”   Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup, sehat jasmani dan rohani maka pergunakanlah 1 bulan ini dengan sebaik-baiknya. Kalau bukan sekarang kapan lagi? karena kita tidak pernah tau umur, tau-tau tua, atau tau-tau tiada, siapa yang tau kan? karena umur dan hidup kita milik-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *