BJ. Habibie presiden RI yang ke-3 atau kerap disapa eyang Habibie kini telah tiada. Sosoknya yang dikenal cerdas dan ahli dalam bidang pesawat terbang tak kan terlupakan karena Ia adalah teladan kita para generasi penerus bangsa. Indonesia berduka, saat ini engkau telah bahagia menyusul kekasih sehidup sematimu. dan kami turut mendo’akan kepergianmu eyang semoga amal ibadahmu di terima di sisi Allah SWT.
Ia adalah tipikal lelaki yang romantis dan sangat setia. Kisah cintanya dengan sang istri Almh.Ainun diabadikan dalam sebuah film “Habibie-Ainun” menjadi ramai diperbincanngkan oleh para kaula muda, sehingga menjadi contoh bagi kita bahwa cinta tak kan lekang oleh waktu, meski waktu telah menjemput sang dicinta.
Dari perjalanan lika liku cintanya hingga detik nafas terakhirnya ada 4 hal yang dipetik dapat dijadikan pembelajaran untuk para pejuang pencari cinta sebut saja yang lagi hunting jodoh dan terkhusus bagi pasangan suami-istri, penulis rangkum dalam “TIKA” berikut ini:
1. Tak ada yang sempurna
Kata sempurna merupakan sebuah kata pilihan yang kerap digunakan oleh para jomblo yang sedang hunting jodoh. Terlalu banyak pilah-pilih merasa tak cocok dan tak sesuai dengan kriteria, sehingga mengurungkan niatnya untuk berumah tangga. Perlu diingat bahwa: Tak ada yang sempurna karena kamu juga tidak sempurna, sempurnanya adalah saat kamu dan dia saling melengkapi kekurangan masing-masing sehingga menjadi sebuah nilai yang diwujudkan dalam sebuah keutuhan rumah tangga.
Dan yang paling penting diingat adalah “Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan seseorang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun” dalam artian kamu dan pasanganmu (suami-istri) harus saling membuat pasangan bahagia, memberi arti dan katakan setiap hari “you are the only one”
2. Ingat tanggung jawab
Selepas ijab kabul suami dan istri memiliki tanggung jawab masing-masing. maka jalanilah tannggung jawab tersebut dari kamu dan pasanganmu menjadi sebaik-baiknya kalian yang tak hanya terucap lewat bibir namun perlu diwujudkan dalam sebuah tindakan nyata. Seperti halnya ungkapan Habibie “Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. tapi yang jelas saya akan menjadi suami yang terbaik buat Ainun” dan itu ia buktikan hingga mereka telah sama-sama tiada dapat menjadi contoh bagi kita.
3. Komitmen dalam sebuah kesetiaan
Menikah adalah sebuah komitmen pasangan suami dan istri untuk menjalani biduk rumah tangga bersama hingga maut memisahkan. yang mungkin dipertengahan jalan melalui hempasan badai yang menggoyangkan biduk kalian (godaan) di sinilah komitmen sebuah kesetiaan perlu dipertahankan. seperti halnya Habibie hingga akhir hayatnya ia tetap mencintai sang istri.
4. Antusias
Antusias dalam menjalani hubungan itu penting karena pasangan kita akan merasa dihargai. dalam artian kamu selalu bersemangat saat bersamanya, memberikan dan menjadi yang terbaik, berbagi cerita suka dan duka. Sehingga berefek pada hubungan luar yang baik yang kan diduplikat orang dari dirimu. Dapat dilihat dari kisah Habibie betapa ia sangat antusias terhadap istrinya, pun saat ia bercerita kepada media kisahnya seperti baru kemarin meski ia telah menjalaninya puluhan tahun lalu.
“Tanamlah cintamu hanya untuk satu nama, namun siramilah setiap hari dengan kasihmu agar cintamu dapat merekah setiap hari [Hartika]”