Moment Hari Ibu 22 Desember Bukan Hanya Sekedar Memo

“HARI IBU apa sih??”

“Sejak kapan adanya hari ibu?”

 “Semua hari ya spesial buat ibu!”

 “Itu Bid’ah karna jaman dulu ga ada hari ibu!”

 

Tentu banyak pemikiran dan pendapat yang mempertanyakan tentang adanya hari ibu, mungkin termasuk kamu sendiri yang belum tau asal mula adanya hari ibu dan selama ini hanya merayakan saja dengan cara mengungkapkan kasih sayang ke ibu di moment spesialnya ibu dengan berbagai cara yang tentunya terbaik menurutmu.

Dan yang pasti pada umumnya di jaman now,  jaman berkembang pesatnya sosial media saat ini  banyaknya status-status yang berkeliaran di WhatsApp, Facebook, Instagram, dll. mengenai ungkapan kecintaannya ke ibu masing-masing, dan tak ketinggalan bergentayangannya foto bersama ibu secara romantis. Pertanyaannya kata-kata yang kamu tulis di status sosmedmu tersebut apakah diketahui ibumu secara langsung? Bagaimana jika hp ibumu tidak secanggih hp mu? Karna hp nya hanya sekedar bisa kirim dan menerima SMS, serta untuk menerima telpon saja. Terlepas dari itu semua yuuk kita ungkapkan secara langsung ke beliau.

 

Nah ternyata Hari Ibu dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan (sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ibu)

 

Dan pada intinya hari ibu merupakan sebuah apresiasi kepada makhluk yang bernama perempuan khusunya ibu atas pengorbanannya selama ini, yang terkadang kita pun lupa untuk mengingat jerih payahnya karna saking banyaknya pengorban beliau buat keluarga kita. So setidaknya di hari ibu ini kembali diingatkan bagi kita yang tertidur karna sibuk dengan dunia sendiri.

 

“Sudah sejauh apa bakti kita padanya??”

“Tau kah kita apa makanan kesukaan ibu kita?”

“Apa kebiasaan yang dilakukan ibu kita?”

“Di mana tempat favorit ibu kita?”

“Siapa yang sering membuat ibu tertawa di dalam rumah kita?

“Apa yang ibu harapkan dari kita?”

“Kapan terakhir kali kita berbicara pada ibu kita?”

“Kapan terakhir kali kita memijit badan ibu yang lelah yang sudah terlihat membungkuk?

“Kapan terakhir kali kita mencium pipi ibu yang terlihat peyot karna sebagian giginya sudah tidak lengkap lagi?

“Kapan terakhir kali kita memegang tangan ibu yang sudah mengeriput ?”

“Kapan terakhir kali kita memberi hadiah pada ibu kita?”

“Kapan terakhir kali kita menyusahkan ibu kita baik secara fisik, batin atau pun materi?”

“Dan akankah kita hanya melewatkan semua tanpa ada bakti terbaik dan pemberian terindah ke ibu kita sampai ibu / kita sendiri yang terlebih dulu tiada?”

 

Bagi kamu yang sudah terlebih dahulu ditinggal oleh ibumu (meninggal dunia / menjadi anak piatu) moment hari ibu adalah sebuah penyesalan “kenapa tidak dari dulu saya bahagiakan ibu, berbakti padanya, mengikuti omongannya, bla..bla..bla..semua sudah terlambat kini ibu telah tiada..” nah untuk kamu yang masih memiliki ibu sebelum adanya penyesalan yuk lakukan 4 hal tips TIKA  di moment spesialnya ibu yang bukan hanya sekedar memo / catatan belaka :

  1. T : Temui / Telpon : Saat telah dewasa kita jarang di rumah dan sibuk denngan aktifitas kita dan bahkan memilih pergi merantau yang tentunya jarang bertemu dengan ibu dan bahkan menelponnya pun “jika sempat / jika ada perlunya saja” maka di moment ini ada baiknya kita temui atau telpon ibu karna obat mujarab bagi ibu adalah bertemu atau setidaknya mendengar suara buah hatinya yang sudah beranjak dewasa bahkan ikut mulai menua juga.
  2. I : Ingat kasih sayang Ibu : “Tidak ada ibu yang jahat / tidak care kepada anaknya” hanya saja kamu yang tidak memahaminya. Jika kamu pernah merasa tidak diurus ibu/tidak diberikan pengasuhan yang terbaik oleh ibu dulunya, tetap ingatlah bahwa jauh dari itu semua pasti ada banyak kebaikan-kebaikan yang pernah ibu berikan padamu. Dengan mengingat akan hal-hal baik pada ibu maka masih sayang pun akan timbul lagi untuknya.
  3. K : Katakan dengan Tulus : Ungkapkan dari hati dan katakan dengan tulus ucapan syukurmu dan berterima kasih lah kepada ibumu atas semua yang telah ia berikan.
  4. A : Ambil Kesempatan bakti padanya sekarang juga: Kalau bukan sekarang kapan lagi, sebelum semua berlalu. Better late than never. Kesempatan bakti bisa jadi pedulu dengan kesehatannya / mengirimkan uang untuknya atau lainnya yang ia butuhkan dan kamu juga menyanggupinya.
“Abainya seorang ibu adalah efek dari acuhnya seorang ayah, so sebaik-baiknya ibu terlahir dari andilnya seorang ayah dalam rumahnya” (otakaTIKAta)

 

 

4 thoughts on “Moment Hari Ibu 22 Desember Bukan Hanya Sekedar Memo

  1. Excellent blog! Do you have any helpful hints for aspiring writers?
    I’m planning to start my own website soon but I’m a little lost on everything.
    Would you advise starting with a free platform like WordPress or
    go for a paid option? There are so many choices out there that
    I’m totally overwhelmed .. Any tips? Thanks a lot!

  2. I blog often and I really appreciate your content. This great article has truly peaked my
    interest. I am going to book mark your blog and keep
    checking for new information about once per week.
    I subscribed to your Feed as well.

  3. I really wanted to write down a brief comment to be able to appreciate you for all of the wonderful concepts you are giving here. My extended internet look up has now been recognized with reasonable facts to go over with my best friends. I ‘d say that most of us visitors actually are truly lucky to be in a useful community with very many marvellous people with valuable plans. I feel rather happy to have come across the web page and look forward to many more entertaining minutes reading here. Thanks once more for all the details.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *